CyberLabs

CYBERLABS DILIPUT TECH IN ASIA INDONESIA

CYBERLABS DILIPUT TECH IN ASIA INDONESIA

Pada tanggal 14 September 2015, CyberLabs mendapatkan kesempatan untuk diliput oleh Tech In Asia Indonesia.  Tech in Asia adalah salah satu media bergengsi yang mengulas segala hal seputar teknologi terutama dunia start up.  

Hasil liputan tech in Asia bisa dilihat secara online dengan mengunjungi www.techinasia.com, sedangkan untuk tech in Asia Indonesia sendiri bisa di cek di  https://id.techinasia.com/ .  Di dalam hasil wawancara dengan pihak Tech in Asia, CyberLabs mencoba untuk memberikan pengalamannya mengenai proses bisnis yang di lalui, dari mulai proses awal membangun CyberLabs, proses mencari team, client pertama hingga pengalamannya yang pernah hampir bangkrut dan kemudian bangkit kembali untuk menjadi CyberLabs yang lebih baik.  Di bawah ini adalah kutipan dari liputan CyberLabs di Tech in Asia.  

CyberLabs Fokus Sediakan Layanan Pembuatan Situs, Software, dan Aplikasi bagi UMKM  Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memang sangat beragam dan jumlahnya tidak terbatas. Namun sayangnya meski tersedia beragam pilihan, banyak di antara mereka yang belum memanfaatkan teknologi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.  

Celah inilah yang coba dimanfaatkan oleh salah satu startup asal Bandung, CyberLabs. Mulai beroperasi sejak awal 2014, startup ini memberikan layanan pembuatan situs, software, konten digital, hingga aplikasi bagi para pelaku UMKM. Ingin mengedukasi pasar dengan harga terjangkau  Co-Founder dan Head Marketing Officer CyberLabs, Ahmad Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa pasar yang dituju oleh CyberLabs memang tidak seperti pembuat situs lainnya yang cenderung menargetkan perusahaan besar atau pemerintah. Hal ini dikarenakan tim berfokus untuk membantu para pengusaha kecil dalam menggunakan teknologi sebagai penunjang bisnis yang menjanjikan.  

Ia bekerja dengan dua orang temannya yang berprofesi sebagai pengembang aplikasi desktop dan mobile, yakni Yusup Solihin dan Rizki Mapat. Di pertengahan tahun ini setelah mendapat beberapa proyek, mereka merekrut tiga orang tambahan untuk bergabung dengan tim. Tiga layanan utama  Dalam mengembangkan bisnis, CyberLabs memiliki tiga layanan utama, yakni Atom dengan harga Rp1 juta per tahun untuk memberi kemudahan bagi pengguna dalam membuat aplikasi mobile di platform iOS, Android, dan Windows Phone.

Ada juga Hydro, yang memberikan layanan pembuatan situs e-commerce. Layanan terakhir mereka adalah layanan Point of Sales (POS) dengan nama Molecule yang akan segera hadir untuk publik.  “Terkadang konsumen ingin kustomisasi tertentu dan tidak bisa masuk ke layanan Atom yang sangat dasar, sehingga harga yang ditawarkan untuk pembuatan sebuah situs mulai dari Rp5 juta dan pembuatan aplikasi mobile mulai dari Rp7,5 juta per klien,  tambah Ahmad.  Dari beragam layanan tersebut, dalam sebulan CyberLabs dapat memperoleh omzet mencapai Rp70 juta per bulan.

Total klien yang telah menggunakan jasa dari CyberLabs telah mencapai sekitar 30 pengusaha UMKM dan untuk pemesanan pembuatan website dan aplikasi telah mencapai 40 perusahaan. Titik naik dan turun perusahaan  Meski tergolong menghasilkan pendapatan menjanjikan, seluruh operasional CyberLabs masih dilakukan secara bootstrap tanpa adanya investor. Selain itu, CyberLabs pernah hampir mengalami kebangkrutan di kuartal pertama 2015. Alasan utamanya, menurut Ahmad adalah buruknya management SDM dan pengelolaan alur keuangan di dalam tim. Ia mengatakan:  Manajemen startup tidak hanya bisa mengandalkan teknisi atau marketing saja. Harus terdapat orang yang dapat diandalkan untuk urusan Human Resource (HR). Titik jatuh CyberLabs membuat tim sadar untuk kembali menata bisnis.  Rencana dan tantangan mendatang kantor cyberlabs bandung  Suasana di kantor CyberLabs – Ahmad Syarif dengan kaus hitam.  

Untungnya di April 2015, CyberLabs dapat menstabilkan kembali bisnis mereka. Meski demikian, tim mengaku masih memiliki tantangan besar, yakni kebanyakan klien yang ditangani berasal dari Jakarta, sedangkan mereka berlokasi di Bandung.

Selain itu, menurut Ahmad, banyak target pasar yang masih belum memahami tentang pentingnya mengembangkan bisnis melalui internet.  “Beberapa calon konsumen yang datang ke CyberLabs rata-rata masih harus diberikan edukasi terlebih dahulu tentang manfaat positif internet dalam berbisnis. Namun kami tetap berupaya mengedukasi pasar agar lebih banyak pihak yang dapat menikmati teknologi,  ungkapnya.  

Baca juga: [UPDATE] Kumpulan startup yang dapat membantu Anda membuat toko online sendiri  Ke depan, Cyberlabs ingin merangkul pasar yang lebih luas lagi, di luar Bandung dan Jakarta dan segera menggiring konsumen agar menikmati layanan-layanan yang akan dihadirkan.  Dalam layanan pembuatan situs dan aplikasi, tentunya CyberLabs telah memiliki banyak kompetitor, seperti Sirclo yang telah mendapat pendanaan dari East Ventures1 dan developer CodeLabs yang juga berasal dari Bandung untuk pembuatan aplikasi. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?